Powered By Blogger

Kamis, 27 Februari 2020

Narasi Dewasa Aku Disetubuhi Tante Muda Tajir


Narasi Dewasa Aku Disetubuhi Tante Muda Tajir
Narasi Dewasa Aku Disetubuhi Tante Muda Tajir  – ini berasal dari pertemuanku dengan satu orang wanita bernama Cika dalam sesuatu mall di Ibukota. Namaku Yanto, aktivitas sehari-hariku yaitu jadi satu orang mahasiswa, kebetulan hari itu saya tengah tidak ada skedul kuliah sampai saya akan memutuskan buat santai sembari minum kopi.

Sebab masih siang, mall yg kukunjungi masih sepi cuma tampak sebagian orang saja yg berlalu lalang. Sebab tujuanku yaitu minum kopi di kafe favoritku, jadi saya lantas langsung melesat ke tempat tujuanku.

Waktu sedang asik berjalan sembari melihat-lihat barang display, mendadak dari depanku kelihatan satu orang wanita muda yg menurut taksiranku berumur lebih kurang 30 tahunan, akan tetapi bentuk badannya amat seimbang, tampilan modisnya yg dikombinasikan dengan kecantikan muka benar-benar mencuri perhatian siapa lantas yg menyaksikannya.

Saya pernah bertanya-tanya, wanita itu kelihatan contohnya bakal menghampiriku, ketimbang kelak dikira sangat over PD jadi saya lantas stay cool saja. Nyata-nyatanya perkiraanku tak salah, wanita cantik itu memang berjalan ke arahku. Tercium aroma wangi-wangian yg dia pakai, benar-benar harum serta membuatku tidak sukses konsentrasi buat sesaat.

“Mas, Pull and Bear sisi mana ya?

Walau pernah terkejut sebab dipanggil waktu sedang asik nikmati parfumnya, saya mengusahakan tenang serta tak perlihatkan ekspresi kagetku.

“Ada di lantai 3, Tante. . ” sebab toko yg diberikan pertanyaan sebagai favoritku tiap-tiap belanja busana, jadi saya tahu sekali terletak. Kebetulan kala itu urutan kami ada di lantai 1.

“Bisa mohon tolong anterin tidak, Mas. . ? Kebetulan saya terburu-buru, ketimbang nyari-nyari . . ”

“Hmmm. . Oke, Tan. Saya beri jalannya. ”

Seusai penuturan itu kami lantas langsung bergeser serta ketujuan toko yg disebut. Dalam perjalanan tersebut kami melakukan perbincangan panjang lebar, sampai kami lantas sama sama tahu. Namanya Cika, serta berada aslinya dari Surabaya layak saja dia tak paham letak toko itu.

Demikian datang disana, saya lantas bermaksud buat pergi serta menyambung tujuanku. Akan tetapi saya ditahan serta dimintanya buat temani belanja, kebetulan memang dia mau beli kemeja buat laki laki, jadi ia memohon pendapatku.

Lebih kurang 20 menit kami dalam toko itu dari menentukan kemeja sampai membayar di kasir. Sesudah itu dia mengajakku buat menemaninya makan siang, saya lantas menurut saja sebab tak enak pun tinggalkan wanita cantik sendirian sebab dia tidaklah terlalu familiar dengan mall ini.

Ketimbang bingung melakukan pencarian tempat makan, saya merekomendasikannya buat makan di kafe favoritku. Kebetulan tidak cuman makanan yg ditawarkan itu enak, harga yg berkawan, tempatnya lantas menyenangkan serta nyaman buat lama disana.

Di kafe itu lah saya mengenalnya lebih jauh kembali, dahulunya ia sebagai satu orang mode majalah serta akan memutuskan buat berhenti dari dunia itu seusai menikah dengan satu orang pebisnis.

Sekarang ini suaminya tengah berkantor di luar negeri, udah 1 bln lamanya, yg anehnya dia pun ceritakan soal penyakit disfungsi seksual yg di alami oleh suaminya, dalam hatiku pernah bertanya-tanya. Mengapa wanita ini demikian terbuka dengan orang yg baru dikenalnya. Akan tetapi pembicaraan kami terus saja mengalir.

Seusai tuntas makan serta melakukan perbincangan di kafe, Cika mengajakku buat main ke tempat tinggalnya. Saya lantas menurut saja, sebab toh saya lantas tak ada kegiatan apa-pun ini hari. Mobil yg dikendarai yaitu suatu mobil sport lux yg cuma sediakan 1 bangku penumpang saja, alias 2 pintu.

Sebab hari itu saya tengah malas, kebetulan saya ke mall barusan memanfaatkan taksi online jadi saya turut naik mobil Cika kala ketujuan tempat tinggalnya.

Tempat tinggalnya nyata-nyatanya amat besar, bergaya minimalis. Amat lux menurutku apabila disaksikan di luar. Gak lama kami berhenti di muka pagar, ada satu orang satpam memberikan pagar itu buat kami. Sebelum hingga di tempat tinggalnya, barusan Cika udah memberikan pesan kepadaku apabila ada yg ajukan pertanyaan, saya diperintah mengakui jadi saudara suaminya.

Seusai mengenalkan diriku terhadap pembantunya, dia memohon pembantunya itu buat memasak bakal malam buat kami.

“Silahkan Yanto duduk dahulu, tidak lama ya saya rubah busana. ” ujarnya sambil meninggalkanku.

“Tan, kamar kecilnya dimana ya? ” tanyaku sebelum Cika pergi.

“Sini, tante tunjukin. ” ujarnya sembari menggandeng tanganku.

“Itu kamar mandinya, ” Dia berbicara sembari menunjuk menuju kamar mandi yg disebut.

Saya lantas langsung ketujuan yg disebut, disaat ingin tutup pintu mendadak Cika membendung dari arah luar serta menggodaku.

“Jangan makin lama lho. . ”

Waktu sedang buang air kecil, saya cermati banyak barang yg berada pada dalam kamar mandi itu. Tiada berniat saya menyaksikan suatu benda panjang berwarna pink di belakang botol shampoo. Disaat kuperhatikan , nyata-nyatanya itu suatu dildo.



Mendadak Cika masuk ke kamar mandi, kebetulan pintunya memang tak saya kunci. Udah terkejut sebab menyaksikan dildo di kamar mandi itu kesempatan ini ditambahkan dikejutkan oleh pelukan Cika dari belakang tubuhku.

Tangan kananku yg tengah menggenggam dildo itu digenggam olehnya sembari tangan kanannya mencapai kemaluanku.

“Itu mainan saya, Yan sesuai kepengen. ” Bisiknya di belakang telingaku.

Saya diam sesaat, jantungku berdebar-debar.

“Itu kalah enak sama yg asli, Yan. ” desahnya manja.

Tiada permisi dia langsung menjilat sisi belakang telingaku, menyebabkan rasa geli yg teramat amat. Sembari terus menciumi saya dari belakang dia mulai buka celanaku.

“Jangan, Tan. . ”

“Kenapa, Yan? Tidak sukai ya? ” Tanyanya sembari menjilat leher serta telingaku.

“Yanto masih perjaka, Tan. . ”

“Tidak apa-apa, Yan. Kelak tante ajarin. Pengin kan. . ? Turut Tante ke kamar saja supaya lebih tenang. . ”

Saya dituntun olehnya keluar kamar mandi demikian masuk kamar serta udah ada di dekat ranjangnya. Dia menengok ke arahku serta menciumku. Mulutnya mengkulum bibirku dengan liar serta lidahnya pun main-main dalam mulutku.

Tangannya masih mengusahakan buka celanaku. Saya pasrah saja sembari mendekap badannya. Seusai celanaku sukses dilepaskan, ciuman Cika berpindah ke leher serta terus turun ke dada, perut sampai selanjutnya kepala Cika ada pas di muka kemaluanku.

“Enak, Tan rasa-rasanya. ” kataku sembari mendesah.

“Berdiri terus ya, Yan. . ” perintahnya sembari tersenyum nakal kepadaku.

Saya lantas ikuti permohonannya.

“Penis kamu enak sekali, Yan. . ”

Ia langsung melahap kemaluanku serta mengocok-ngocok memanfaatkan mulutnya.

“Aaah. . ” desahku yg tengah keenakan. ”

Gerakannya gak cuma maju mundur, kadangkala penisku di tujukan ke kiri kanan kala ada dalam mulutnya.

“Aaaahhh, pelan-pelan mbak. . ” pintaku kala hisapannya bertambah cepat.

Ia tak memperdulikan ucapanku serta menyambung kegiatannya. Hisap, terlepas, hisap, terlepas, tiada henti sampai dia selanjutnya rasakan pegal.

“Penis kamu enak sekali Yan. ” ujarnya sembari mengelap bibirnya yg penuh lendir.

Sorot matanya penuh nafsu, memberikan kalau dirinya sendiri kala itu tengah bernafsu.

“Udah lama sekali Cika tidak berjumpa beginian, Yan. . ”

Dia kembali menjilati penisku dibarengi dengan games lidahnya ya luar biasa, sembari mengusahakan buka kaosku, jilatannya merembet sampai ke perutku. Saya lantas tak ingin diam saja, saya pun buka busananya. Menyembul lah ke dua payudaranya, kebetulan kala itu dia tak memakai bra.

“Diliatin saja, Yan. . ? ” desahnya sembari mengarahkan kepalaku ke payudaranya.

Kesempatan ini tiada tunggu perintah setelah itu, lekas kusambar payudara itu dengan mulutku sembari tanganku meremas-remas payudara yg satunya .

Cika keenakan hingga duduk di ranjang, setelah itu dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang tiada kulepas betul-betul mulut serta tanganku dari payudaranya.

“Aaah. . terus Yan. . sedot teruss, putingnya pun Yan. . Oooohh. . Aaaahh. . ”

Hisapanku terkadang kuselingi dengan gigitan halus pada putingnya.

“Aaaaahh. . Terus Yan. . Enak. Aaaahhh. . ” Desahnya sembari badannya menggelinjangkan

Menyaksikan Cika yg bertambah terlengah keinginan, tanganku mulai menuju ke kemaluannya yg kala itu masih dibalut dengan celana dalam. Rupanya vagina Cika udah basah, gak lama kumainkan di luar celana dalamnya.

Ciumanku kupindahkan ke wilayah lehernya yg dari sejak barusan terpasang jelas sebab Cika terus mendongak gara-gara games jariku.

Tanganku mulai kumasukkan ke celana dalamnya, selanjutnya saat ini saya mainkan vaginanya langsung tiada terusik apa pun. Cairan kewanitaannya merasa benar udah membasahi seluruh vaginanya.

Pinggul Cika turun-naik kala jariku main di vaginanya. Adegan ini lantas bertambah menghangat kala jariku sentuh klitorisnya, tubuhnya bergoyang hebat. Tangannya menggenggam tanganku berikan petunjuk biar terus main di ruangan itu.

”Terus Yan. Disana enaaak. . Aaaaahhh. . ” Desahnya.

Ciumanku kupindahkan ke wilayah lehernya yg dari sejak barusan terpasang jelas sebab Cika terus mendongak gara-gara games jariku.

“Yan, Tante uda tidak tahan. . Aaah. . ”

Dia membalik urutan kami, saat ini giliran diriku yg rebahan di atas ranjang. Seusai saya dalam urutan terlentang, dia mengangkangi tubuhku serta mengarahkan kemaluannya ke wajahku, serta mulai buka celana dalamnya.

Demikian terbuka, tercium jelas aroma wilayah kemaluannya itu yg membuatku bertambah terangsang. Kelihatan vaginanya berlendir kala itu.

“Bau nya enak sekali Tante. . ”

“Kalau sukai jangan cuman disaksikan donk, jilatin nih. . ” dia berbicara sembari turunkan pinggul serta mengarahkan vaginanya ke mulutku.

Pastinya saya langsung mengerjakan pekerjaan yg dikasihkan kesempatan ini dengan sigap. Kujilati bibir vaginanya sembari terkadang lidahku menyelusup masuk dari celah bibir vaginanya itu, sampai selanjutnya kala kujilat klitorisnya.

“Terus jilat Yan, itu disana. . aaaaahhh. . aaahh. . jilatin Yan… ooohh. . ” desahnya sembari menggenggam kepalaku serta menggoyahkan pinggulnya maju mundur sembari kadangkala melaksanakan pergerakan berputar.

Tidak lama setalah itu Cika membuat perubahan urutan kami, dia balik buat rebahan saya lantas menuruti gerakannya sembari terus menjilati kemaluannya, saat ini posisiku telungkup di muka vaginanya.

Tanganku memeluk ke dua pahanya yg mengangkang serta terus kujilati vaginanya dengan ganas, turun-naik kiri kanan terus kusapu kemaluannya dengan lidahku. Cika terus menggelinjang serta menyentak-nyentakkan badannya setiap waktu klitorisnya kujilati.

Kupeluk erat ke dua pahanya itu biar mulutku gak lepas dari vaginanya, seusai sejenak kuhisap serta kujilat klitorisnya Cika merintih serta mendesah hebat, pahanya dirapatkan sampai kepalaku terjepit oleh ke dua pahanya.

“Aaaahh. . Ooooohh. . Aaaaahh. . Tante pengin keluaaaar. . Aaaaahh…. ” desahnya.

Selanjutnya Cika alami orgasme, merasa cairan hangat keluar dari vaginanya membasahi mulutku. Sesaat tubuhnya memarahi serta menggeliat hebat. Buat sebentar kubiarkan dirinya sendiri nikmati klimaksnya.

Seusai tuntas nikmati orgasme, Cika bangun serta mengedit posisiku berubah menjadi sikap duduk. Tiada dikasih aba-aba, dia langsung duduk menghadapku di atas pahaku. Dia membawa kepalaku yg ada pas di muka payudaranya, sembari menggenggam pipiku dia mulai menciumi bibirku yg masih basah dengan cairan kewanitaan.

Kami berciuman dengan liar, Cika lantas menggerakkan pinggulnya maju mundur sampai vaginanya bergesekan dengan penisku. Tengah asyik-asyiknya berciuman, tangan Shella mencapai penisku serta mengarahkannya ke vagina Cika. Perlahan-lahan namun tentu penisku mulai melesak masuk ke vaginanya.

Seusai dirasakan udah masuk, Cika mulai bergerak turun-naik penisku keluar masuk dari vaginanya. Sungguh-sungguh kesenangan yg gak bisa kugambarkan dengan banyak kata buat diterangkan . Disamping itu di muka mataku kelihatan payudara montoknya bergerak turun-naik menuruti irama goyangannya.

“Ooohh. . ooohhh. . Penis kamu enak sekali Yan. . aaaahhhh…. ”

Saya tak berikan tanggapan apa pun pada racauannya itu, sebab saya tengah repot nikmati payudaranya. Kujilati putingnya dengan penuh nafsu.

“Terus yan, jangan berhenti. . Aaaaaahhh. . Aaaahhh… Enaknya Yan. . Ooohhh…”

Kadangkala saya menyentakkan pinggulku ke atas menandingi pergerakan tubuhnya yg turun-naik. Cika sungguh-sungguh nikmati tiap-tiap hentakan yg kulakukan. Cika bertambah liar, tubuhku mendadak di dorong olehnya sampai rebahan. Saya pasrah gak berkemampuan contohnya orang yg tengah diperkosa.

Artikel Terkait : 

Demikian saya rebahan, Cika menyambung goyangannya, akan tetapi kesempatan ini tambah ganas. Maju mundur, turun-naik serta tiada henti tidak henti-hentinya. Tanganku digapai serta di letakkan di payudaranya, kuremas-remas payudaranya. Kadangkala Cika tampak mendongakkan kepala ke atas sembari bergoyang maju mundur.

“Aaaahhhh…. AHhhhhh. . ooooohh. . Aaaahhhh. . ” desahnya tambah tak karuan.

15 menit lamanya saya digempur contohnya itu, saya rasakan bakal capai klimaks. Vagina Cika pun merasa berkedut-kedut memijat penisku, perihal itu pertanda dirinya sendiri udah dekat sama klimaks. Vaginanya merasa bertambah basah, terdengar dari nada kecipak yg dibuat dalam tiap-tiap goyangan Cika.

“Aaahhh. . Tantee. . Yanto pengin keluuaaarrr… Aaahhh”

“Tante pun, yan… Aaaaahhh. . bersamaan yaaaa… ooohhhh…”

Tangannya memeluk erat tubuhku.

“Aaaaaahhhhh… Aaaaaaaaaahhhhh. . ” Desahnya panjang.

“Tanteee keluaaar Yan…. Ooooohhh…. ”


Ia merintih sembari menghentak dengan liar. Penisku sungguh-sungguh merasa diperah oleh vaginanya yg menegang. Gak lama berlalu, penisku merasa dialiri oleh cairan vaginanya yg keluar.

“Tan, , Yanto pun pengin keluaaaar… Aaaahhhh. . ”

“Keluarin dalam saja Yan…”

Crooottt. . crooot. . crooot. .

Selanjutnya spermaku menyembur dalam vaginanya. Saat ini cairan kewanitaannya berbaur dengan spermaku, benar-benar membuahkan kehangatan buat penisku serta vaginanya.

Buat sejenak kami berdua gak keluarkan sepatah kata lantas serta cuma terdengar nada nafas kami yg gak karuan iramanya. Kami saling nikmati orgasme. Cika lemas sampai selanjutnya rebahan selain diriku, kelihatan spermaku mengalir keluar ke pahanya, akan tetapi hal semacam itu tak lagi dipedulikan oleh Cika.

Menyaksikan dirinya sendiri yg lemas, saya ambil bantal serta letakkan dibawah kepalanya. Sesudah itu kucium keningnya serta bibirnya kuberi kecupan mesra. Dia cuma tersenyum menyaksikan perlakuanku padanya. Akhinya kami berdua tertidur, sebab letih dengan perlawanan kami baru saja.

Hubungi Contact Kam Di :
Link Alternatif : https://jeruk88.com
Referral Link : Daftar Sini
WhatsApp : +6281358840484
Email : indo@88csn.com