Powered By Blogger

Rabu, 27 November 2019

Cerita Sex Ngentot Pertamaku Bersama Teman Kost'an

Cerita Sex Ngentot Pertamaku Bersama Teman Kost'an
Narasi ini berlangsung saat saya masih kelas 1 SMA. Pada saat itu saya kos di wilayah tempat saya sekolah. Tempat kosku ada tidak jauh dari sekolahanku. Namaku Dodo, tinggi 167 cm, berat 58 kg, serta saya memiliki muka yang bisa disebut cukup tampan (menurut temen-temenku).

Narasi ini adalah pengalaman pertamaku lakukan hubungan seks. Cewek yang pertama-tama rasakan penis ku ialah rekan kos ku sendiri. Namanya Nita, tinggi kira-kira 155 cm, serta memiliki muka yang cantik. Serta di dukung dengan body yang dapat membuat cowok merangsang saat memandangnya.

Nita ialah cewek yang baik serta ramah pada tiap orang. Saya memandang Nita telah seperti saudara sendiri. Sebab saya memang anak tunggal, jadi saya ingin memiliki seseorang saudara. Serta menurut ku Nita mungkin saja kakak yang baik untuk aku. Umur ku beda 5 tahun dengan umur Nita, saya kelas 1 SMA serta Nita telah mahasiswi semester 7.

Saat malam itu saya baru hadir dari pulang kampung sebab saat itu berlibur sekolah. Sampai di kos-kosan saya lihat masih sepi sebab rekan-rekan belum pada kembali pada kos-kosan. Saya merasakan lelah sesudah lakukan perjalanan sepanjang 2 jam dari rumah ke arah kos-kosan. Saya selekasnya istirahat sekalian tiduran dikamar. Tetapi saya tidak dapat beristirahat dengan nyaman, sebab terjadi peperangan beradu tembak di dalam perut ku. Rasa lapar tidak dapat ditahan hingga saya keluar serta beli makanan.

Sesudah saya kembali, peperangan di dalam perut ku tadi demikian ramai, nyatanya telah lakukan perdamaian. Waktu saya buka pintu kamar, saya dikejutkan dengan suara yang datangnya dari arah belakangku.

"Baru hadir ya Do...?"

Suara itu tidak asing di telingaku. Tidak salah itu ialah suara Nita."Ehh...mbak Nita. Iya mbak saya baru hadir barusan"
saya menjawab pertanyaan Nita sekalian melempar senyum padanya.

"Kamu dapat nganterin mbak sesaat tidak Do?"
"Nganterin ke mana mbak?"
saya menanyakan pada Nita.
"mbak ingin ngambil buku di rumah rekan"
"aduh...bagaimana ya?" saya mengatakan sekalian garuk-garuk kepala mengekspresikan­ kebingungan. Lalu dengan terlihat dikit jengkel Nita mengatakan
"ya sudah dehh...mbak pergi sendiri saja jika kama tidak dapat"
"Jangan...!!!! Ini kan telah malam mbak. Saya bukanlah tidak ingin, tetapi saya lelah sekali"
Lalu Nita tersenyum serta mengatakan
"ouw begitu? Tenang saja Do, entar mbak pijatin dehh!!! Lagian rumah rekan mbak deket kok dari sini"
"ya sudah deh, jika begitu saya mengambil kunci motor sesaat ya!" saya mengatakan sekalian berjalan ke arah ke kamar untuk ambil kunci motor ku.

"Thanks ya Do..." Nita mengatakan dengan muka gembiranya.

Sesudah saya keluar dari kamar, saya segara hidupkan motor serta mengantarkan mbak Nita. Nyatanya selang beberapa saat telah tiba dimuka rumah rekan mbak Nita.

"kamu tidak turut masuk Do?"
"tidak perlu deh saya nantikan di sini saja"
Selang beberapa saat Nita keluar dari rumah temannya serta langsung mengajakku balik.

Setelah tiba di kos-kosan, saya langsung masuk ke kamar. Selang beberapa saat ada yang mengetok pintu kamar ku.
"Do...sudah tidur apa belum" suara Nita di balik pintu.
"masuk saja mbak! Tidak digembok kok" saya memerintah Nita masuk dengan masih tiduran. Saya terkejut lihat Nita menggunakan tank top serta rok mini masuk dalam kamarku.
"ada apakah mbak?" saya menanyakan pada Nita.
"kamu kan barusan katakan, jika kamu lelah. Bagaimana jika mbak pijatin kamu"
"Bisa..." saya menjawab sekalian mengubah tubuh ku tadi terlentang jadi tengkurap.
"Lapasin dong pakaian kamu, kan agar lebih enak mijatnya"saya langsung bangun serta melepas bajuku terus kembali tengkurap. Sesudah demikian lama memijat Nita menanyakan
"enak tidak pijatan mbak?"
"hemmm...." saya cuma bergumam tanpa ada menjawab"ehh...jangan ingin enak sendiri dong!! Gantian dong!" Nita mengatakan sekalian hentikan pijatannya.
"ya dehh..." saya mengatakan serta langsung bangun.

Tanpa ada saya suruh, Nita langsung tengkurap disamping ku. Selanjutnya saya ambil baby oil serta menumpahkannya dikit di telapak tanganku. Saya mulai memijat dari kaki Nita. Makin lama makin naik sampai ke pahanya. Sepanjang itu juga situasi dikamar ku jadi hening, sebab antara kita tidak ada yang bicara. Sesudah lama saya memijat wilayah paha Nita. Saya dengar Nita mendesis perlahan. Benar-benar perlahan, tetapi masih dapat saya dengar sebab saat itu sausana demikian hening.

"ehhmmmm....ssh­hhh...."
Cerita Sex
Dengarkan Nita mendesis, mendadak ada perasaan aneh tampil di otak ku serta menyebar keseluruh badan ku sampai terkumpul jadi satu di selangkangan ku. Mendadak penis ku yg semula lemas, langsung tegang. Saya makin semangat memijat Nita. Semakin lama pijatan ku menjadi rabaan lembut pada paha Nita. Nita tadi tidak bergerak, saat ini mulai menggeliat seperti cacing kepanasan. Selanjutnya perlahan-lahan Nita buka pahanya untuk memberikan ruangan untuk ke-2 tangan ku meraba sisi dalam pahanya.

Tempat ku saat ini telah beralih. Saat ini saya duduk antara ke-2 kaki Nita yang terkekang. Sebab Nita pakek rok mini yang demikian pendek, harus, senang tidak senang saya dengan jelas dapat lihat celana dalam Nita yang berwarna putih. Terlihat jelas disana ada gundukan yang membuat penis ku makin ingin melonjak serta menusuknya. Makin saya menaikan ke-2 tangan ku, Nita makin menggelinjang kegelian. Entahlah ia sadar apa tidak ia mengatakan lirih
"Do...jika rok ku mengganggu, lepasin saja..."
Tanpa ada berpikir 2x saya langsung melepas roknya, ia menolong dengan mengusung tubuhnya. Selanjutnya saya menarik roknya kebawah sampai lepas. Saya terdiam sekejap waktu lihat patatnya yang demikian bundar mengembang. Hati makin dag dig dug tidak menentu melihat panorama yg demikian indah.
"kok diem sihh Do...?? Terusin dong...!!!" kata Nita mengiba.

Lamunan ku langsung buyar. Tanpa ada menjawab pertanyaan Nita, saya selanjutnya melanjutkan pekerjaan ku. Makin lama perasaan ku menjadi tambah tidak menentu serta penis ku makin keras. Makin lama saya memandangi patat bundar punya Nia, saya makin gemas dibuatnya. Tanpa ada saya sadari tangan ku meremas dengan keras pantat Nita.

"aawwhhh....pel­an-pelan dong! Kan sakit..."

Tanpa ada mempedulikan beberapa kata Nita saya terus-terusan meremas patat Nita. Saya lihat celana dalam Nita sudah basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Yang mengisyaratkan jika Nita telah terlena dalam rangsangan. Selanjutnya tangan kanan ku turun serta meraba vagina Nita yang masih tertutup celana dalam.

"Ohhh....sshttt­.....aahhhhhh" Nita mendesah perlahan.

Badan Nita menggelinjang makin tidak termonitor serta makin banyak cairan yang keluar dari vaginanya. Selanjutnya Nita membalikan badannya, saat ini ia terlentang selanjutnya saya melepas celana dalam Nita yang sudah basah. Sesudah celana dalamnya terlepas saya turunkan kepala ku sampai ada antara selangkangan Nita. Saya mulai menjilati paha mulus punya Nita serta menyupangi seringkali sampai tinggalkan sisa merah pada paha Nita. Makin lama jilatan ku naik ke pangkal paha serta menjilati wilayah pangkal paha Nita. Aroma ciri khas memek tercium demikian menusuk di hidung ku. Saya melanjutkan jilatan ku pada memek Nita. Desahan serta erangan Nita samakin tidak dapat di tahan. Mukanya yang cantik sudah basah oleh peluh-peluh yang keluar sebab sang pemilik meredam siksaan kesenangan yang mengagumkan.

Ke-2 tanganku mulai mengusung tank top serta BH Nita. Selanjutnya meremas-remas payudara serta ibu jari ku menggesek-gesek­ dan mendesak putingnya. Terkadang mencubit serta memilinnya, membuat sang pemilik makin tidak dapat meredam kesenangan. Mulut Nita makin meracau-racau tidak jelas.
"Ahhh....uuuhhh­...ohhh...."
"aduhh....akh..­.ggeeell....lli­ii....!!!!"
Nita menggelinjang seperti cacing kepanasan.
Mulut makin kuat mengisap vagina Nita. Lidahku makin liar menari-nari serta menyentil-nyent­il klitorisnya. Terkadang saya menggigit lembut klitoris Nita yang membuat Nita makin tidak dapat meredam nikmat serta cairan vaginanya makin banjir. Selanjutnya saya menjulurkan lidahku makin panjang serta memasukannya dalam liang vagina Nita.

"Uhh...achh....­amm....puunnn..­...Dooo....!!! Hisss....ssaaap­ terus Do...!!!" Nita tidak henti-hentinya mengeluh.Saya memasukkan jari tengah ke liang vaginanya sampai saya temukan g-spotnya. Saya mendesak serta menggesek terus wilayah itu sekalian mulut ku mengisap klitorisnya makin lama makin keras. Sampai saya bisa menjebol pertahanan Nita.

"Ahhh....akkhh.­..teee....rrrus­s diisss...tuuu"
Saya makin keras mengisap klitoris Nita.
"Oohhhh.....sss­se....dikkk....­kittt lagggii akkkuuu....achh­h....ouwhhh....­..ahhhhhhhhhh..­......!!!!"
Nita tidak bisa melanjutkan beberapa katanya dan keluarkan erangan panjang yg ketahan sebab dirundung orgasme yang demikian hebat. Serta tubuhnya mengejang hebat, pahanya menjepit kepala ku, tangannya mendesak kepala ku makin dalam di selangkangannya­. Pinggulnya terangkat serta menyentak-nyent­ak tidak dapat ia kontrol. Saat itu vaginanya keluarkan cairan putih lengket.
ccrrrettt....cc­rrrettt....ccrr­rettt.... Cairan itu meleleh serta langsung saya hisap serta saya jilat sampai habis. Selanjutnya Nita terkulai lemas seperti tidak punyai tulang.

Saya bangun serta melepas semua baju sampai saya telanjang bundar. Selanjutnya saya melepas tank top serta BH Nita yang sudah terungkap ke atas. Kami berdua sudah bugil tanpa sehelai benang juga yang menutupi badan kami. Saya selekasnya menggagahi badan bugil Nita yang demikian menggairahkan untuk disetubuhi. Saya mencium bibir Nita yang merekah indah. Saya lumat bibirnya. Kita sama-sama mainkan lidah, sama-sama membelit serta mengisap. Saya turunkan ciuman ku ke leher jenjangnya. Mencari senti untuk senti leher Nita serta turun sampai hingga pada payudara. Saya menciumi serta menjilat payudaranya, sampai lidah ku sampai pada puncaknya yakni putingnya. Saya mengulum putingnya dan mengisap seperti bayi yang menyusu. Sampai membuat libido Nita mencapai puncak .
  Judi online Terbaik   www.jeruk88.com

"Please.....fuc­k....me" Nita mengiba sebab telah tidak dapat meredam serangan dariku. Sesaat saya masih menyusu pada payudaranya.
"Do....jangan siksa saya semacam ini!!! Input saya tidak tahan....!!!"

Saya menggenggam penis ku yang sudah ereksi prima serta mengarahkannya ke liang vagina Nita. Saya mulai menggesek-gesek­an kepala penis ku ke bibir vagina Nita sampai membuat ia mendesis seperti orang kepedasan. Saya mulai mendesak masuk dikit demi sedikit tetapi tidak berhasil, karen vagina Nita benar-benar sempit. Saya menekannya lebih keras sampai kepala penis ku saat ini telah masuk. Nita pejamkan matanya sekalian meringis kesakitan sebab penis ku yang memiliki ukuran diameter 4 cm serta panjang 18 cm memaksakan masuk liang vaginanya yang sempit. Saya tekan sampai kepala penis ku rasakan ada suatu yang menghalanginya masuk lebih dalam. Akal sehat ku telah hilang hingga yang berada di otak ku hanya perasaan ingin secepatnya mengakhiri semuanya.

Saya tidak sabar . Selanjutnya saya menarik penis ku keluar dikit serta menekannya dengan sekali hentakan yang kuat sekali karena itu lenyaplah telah semua batang penis ku ditelan oleh vagina Nita.

"Aaaa.....saaaa­kk....kitttt. Pellann....pell­aaann...." Nita menjerit keras sebab selaput daranya sobek. Saya lihat Nita meneteskan air matanya. Saya jadi iba memandangnya hingga saya biarkan penis ku sesaat supaya vagina Nita dapat menyesuaikan dengan penis ku. Sekalian saya mengulum putingnya agar rasa sakitnya dikit menyusut. Sesudah Nita berhenti meringis kesakitan, saya mulai memompa penis ku walau dengan pelan-pelan. Nita mulai mendesah rasakan kesenangan yang mengagumkan. Makin lama saya makin menaikan tempo penis ku sampai membuat vagina Nita jadi gagat dengan sejuta rasa kesenangan.

"Ohhh....ahh...­.enak bangettsss" mulut ku mulai mendesah rasakan jepitan vagina Nita yang demikian sempit. Begitupun Nita memulai menggoyahkan pinggulnya menyeimbangi penis ku yang makin cepat menggenjot vaginanya.

"Sayang....lebi­h keras ....!!! Saya...hampir...." Nita tidak bisa melanjutkan beberapa katanya sebab saya menggenjotnya lebih cepat . Nita menggeleng-gele­ngkan kepalanya tidak dapat meredam nikmat. Tangannya mencengkram lengan ku.
Clekk....clek..­..clokk....clok­.... Suara kombinasi di antara ke-2 alat kelamin kami."Ahhhh.....akuu­......sammpai..­...ahhhhhh.....­....." Nita mengeluh panjang sekalian tubuhnya meliuk-liuk mengisyaratkan ia orgasme untuk yang ke-2 kali. Tubuhnya mengejang serta otot-otot vaginanya berkontraksi. Vaginanya mengisap penis ku dengan benar-benar kuat. Serta penis ku berasa disembur cairan hangat yang keluar dari dalam vagina Nita. Sampai membuat pertahanan ku bobol sebab tidak dapat meredam rasa geli serta nikmat pada penis ku.

"Ahhhhhh.......­............."
Saya mengeluh keras saat penis ku berkedut terus saya menghentakkan penis ku lebih dalam dan keluarkan lahar panas sperma ku. Selanjutnya saya terjatuh di samping Nita yang sudah lemas tidak berkapasitas. Saya lihat cairan sperma ku meleleh keluar dari vagina Nita dibarengi dengan darah perawan Nita. Sebetulnya saya merasakan menyesal sudah merenggut keprawanan Nita. Sejuta rasa bersalah membuntuti pikiranku. Pada akhirnya saya serta Nita tertidur sampai pagi.

Sesudah momen itu, kami tetap mengerjakannya jika ada peluang. Atau bila satu dari kami ada yang menginginkannya­ akan kami kerjakan, entahlah itu di kos-kosan maupun di hotel. Kita tetap berupaya sama-sama memberikan serta layani secara baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar