Powered By Blogger

Minggu, 06 Oktober 2019

Cerita Dewasa Ku Nikmati Tubuh Indah Kakak Iparku

Cerita Dewasa Ku Nikmati Tubuh Indah Kakak Iparku

Dengan Kakak Ipar ku, Kerja jadi Auditor di perusahaan swasta benar-benar sangat melelahkan. Tenaga, pemikiran, semua terkuras. Ditambah lagi jika ada permasalahan keuangan yang susah serta harus selekasnya dituntaskan. Harus, seperti rasa-rasanya harus keluarkan semua isi pemikiran.

Akibatnya karena desakan pekerjaan yang demikian itu membuatku akrab dengan gemerlapnya dunia malam khususnya bila weekend. Umumnya bersama rekan sekantor saya berkaraoke untuk melepas beban. Terkadang di ‘sini’, terkadang di ‘sana’, serta seterusnya, betul-betul malam untuk menumpahkan “beban”.

Maklum, saya telah berkeluarga serta punyai seseorang anak, tapi mereka kutinggalkan di kampung sebab istriku punyai usaha dagang disana. Tetapi lama kelamaan semuanya membuatku jemu. Ya…di Jakarta ini, meskipun saya merantau, nyatanya saya punyai banyak saudara serta sebab aktivitas (fakta klise) saya tidak sempat berkomunikasi dengan mereka.

Pada akhirnya kuputuskan untuk menelepon Mas Adit, sepupuku. Kami juga bercanda ria, sebab lama sekali kami tidak kontak. Mas Adit kerja di satu diantara perusahaan minyak asing, serta waktu itu ia kasih tahu jika minggu kedepan ditugaskan perusahaannya ke tengah laut, mengantarkan logistik sekaligus juga menolong perbaikan satu diantara perlengkapan rig yang rusak.

Serta ia memintaku untuk temani keluarganya jika saya tidak keberatan. Sebenernya saya malas sekali, sebab rumah Mas Adit cukup jauh dari tempat kostku Saya di bilangan Ciledug, sedang Mas Adit di Bekasi. Tetapi entahlah kenapa saya menyetujui saja permohonannya, sebab kupikir-pikir sekaligus bersilahturahmi. Maklum, lama sekali tidak temu.

Hari Jumat minggu selanjutnya saya ditelepon Mas Adit untuk pastikan jika saya jadi bermalam di tempat tinggalnya. Karena kata Mas Adit istrinya, mbak Lala, suka jika saya ingin hadir. Hitung-hitung buat rekan bercakap serta rekan main anak-anaknya. Mereka berdua telah punyai anak lelaki dua orang. Yang sulung kelas 4 SD, serta yang bungsu kelas 1 SD.

Umur Mas Adit 40 tahun serta mbak Lala 38 tahun. Saya sendiri 30 tahun. Jadi tidak beda jauh sangat dengan mereka. Ditambah lagi kata Mbak Lala, saya telah lama sekali tidak bertandang ke tempat tinggalnya. Khususnya sejak saya kerja di Jakarta ini. Ya, tiga tahun lebih saya tidak bertemu mereka. Paling-paling hanya melalui telephone

Sesudah makan siang, saya telephone mbak Lala, janjian pulang bersama Kami janjian di stasiun, sebab mbak Lala biasa pulang naik kereta. “kalau naik bus macet sekali. Lagian sampai tempat tinggalnya begitu malem”, demikian fakta mbak Lala. Serta jam 17.00 saya berjumpa mbak Lala di stasiun. Tidak lama, kereta yang dinanti juga hadir. Cukup penuh, tetapi saya serta mbak masih dapat berdiri dengan nyaman. Kamipun asik menceritakan, seakan tidak memedulikan kiri kanan.

Tetapi hal tersebut nyatanya tidak berjalan lama Terlepas stasiun J, kereta betul-betul penuh. Harus posisiku berubah serta bertemu dengan Mbak Lala. Berikut yang kutakutkan…! Seringkali, sebab goyangan kereta, dada montok mbak Lala sentuh dadaku. Ahh…darahku rasa-rasanya berhembus, serta mukaku beralih cukup pias.

Rupanya mbak Lala lihat perubahanku serta ?ini konyolnya- ia merubah tempat dengan membelakangiku. Alamaakk.. siksaanku makin bertambah..! Sebab sempitnya ruang, si “itong”-ku sentuh pantatnya yang bundar manggairahkan. Saya cuma dapat berdoa mudah-mudahan “itong” tidak bangun.

Kamipun masih mengobrol serta menceritakan untuk membunuh waktu. Tetapi, namanya lelaki normal apalgi ditambah gesekan-gesekan yang ritmis, harus bangun “itong”-ku. Lama-lama semakin keras, serta saya meyakini mbak Lala dapat merasakan dibalik rok mininya itu. Narasi Dewasa

Pemikiran ngeresku juga ada, kalau saya dapat meremas dada serta pinggulnya yang montok itu.. oh… begitu enaknya. Pada akhirnya sampai kami di Bekasi, serta saya mengucapkan syukur sebab siksaanku selesai. Kami selanjutnya naik angkot, serta selama jalan Mbak Lala diam saja. Sampai di rumah, kami beristirahat, mandi (sendiri-sendiri, loh..) dan makan malam bersama dengan keponakanku. Usai makan malam, kami santai, serta tidak lama ke-2 keponakanku juga pamit tidur. Narasi Panas

“Ndrew, mbak ingin bicara sebentar”, tuturnya, tegas sekali.
“Iya mbak.. kenapa”, sahutku menanyakan. Saya berdebar, sebab meyakini jika mbak akan memarahiku karena ketidaksengajaanku di kereta barusan.
“Terus jelas saja ya. Mbak tahu kok pergantian kamu di kereta. Kamu ngaceng kan?” tuturnya, dengan suara ketahan seperti meredam rasa kesal.
“Mbak tidak senang jika ada lelaki yang demikian ke wanita. Itu namanya pelecehan. Tahu kamu?!”

“MMm.. maaf, mbak..”, ujarku terbata-bata.
“Saya tidak menyengaja. Soalnya keadaan kereta kan penuh sekali. Lagian, nempelnya kelamaan.. ya.. saya tidak tahan”
“Terserah apa kata kamu, yang pasti jangan pernah terulang kembali. Banyak langkah untuk mengubah pemikiran ngeres kamu itu. Memahami?!” bentak Mbak Lisa.
“Iya, Mbak. Saya memahami. Saya janji tidak ngulangin lagi”
“Ya telah. Sana, jika kamu ingin main PS. Mbak ingin tidur-tiduran dahulu. jika ingin tonton filem masuk saja kamar Mbak.” Sahutnya. Rupanya, tekanannya telah mulai alami penurunan. Narasi Seks ABG

Pada akhirnya saya main PS di ruangan tengah. Sebab jemu, saya ketok pintu kamarnya. Ingin tonton film. Rupanya Mbak Lala sedang baca novel sekalian tiduran. Ia menggunakan daster panjang. Saya sempat mengambil pandang ke semua tubuhnya. Kuakui, walapun punyai anak dua, badan Mbak Lala benar-benar terpelihara. Maklumlah, modalnya ada. Akupun selekasnya menyetel VCD serta berbaring di karpet, sesaat Mbak Lala asik dengan novelnya.

Entahlah sebab capek atau sejuknya ruang, atau sebab apa akupun tertidur. Kira-kira 2 jam, serta saya terjaga. Film sudah usai, Mbak Lala juga tidur. Terdengar dengkuran halusnya. Wah, tentu ia lelah sekali, pikirku.

Waktu saya bergerak dari tiduranku, akan geser kamar, saya terkesiap. Tempat tidur Mbak Lala yang cukup telungkup ke kiri dengan kaki kana terangkat keatas betul-betul membuat jantungku berdebar. Bagaimana tidak? Di depanku terpajang paha mulus, sebab dasternya sedikti terungkap. Mbak Lala berkulti putih kemerahan, serta warna itu semakin membuatku tidak karuan. Hatiku lebih berdebar, nafasku mulai mengincar.. birahiku juga muncul..

Perlahan-lahan, kubelai paha itu.. lembut.. kusingkap daster itu samapi pangkal pahanya.. serta.. AHH… “itong”-ku mengeras saat itu juga. Mbak Lala nyatanya menggunakan CD mini warna merah.. OHH GOD.. apa yang perlu kulakukan… Saya cuma menelan ludah lihat pantatnya yang terlihat menggunung, serta CD itu hampir seperti G-String.

Saya bener-bener terangsang lihat panorama indah itu, tetapi saya sendiri merasakan tidak enak hati, sebab Mbak Lala istri sepupuku sendiri, yang mana sebenarnya harus saya temani serta saya jagalah disaat suaminya tidak sedang di rumah.

Tetapi bujukan syahwat memang menaklukkan segala hal. Tidak tahan, kusingkap pelan-pelan celana dalamnya, serta tampaklah gundukan memeknya berwarna kemerahan. Saya bingung.. harus kuapakan.. sebab saya masih ada rasa kuatir, takut, kasihan… tetapi satu kali lagi bujukan birahi memang hebat.

NIKMATNYA KEINDAHAN TUBUH KAKAK IPARKU YANG BUAT HASRAT KU SEMAKIN MEMACU
Pada akhirnya pelan-pelan kujilati memek itu dengan rasa kuatir takut Mbak Lala bangun. Sllrrpp.. mmffhh… sllrrpp… nyatanya memeknya lezat , ditambah pubic hair Mbak Lala yang dikit, hingga hidungku tidak geli serta bebas nikmati aroma memeknya.

Entahlah setan apa yang kuasai diriku, tiba-tiba saya telah melepas semua celanaku. Sesudah “itong”-ku kubasahi dengan ludahku, selekasnya kubenamkan ke memek Mbak Lala. Cukup sulit , sebab tempatnya itu. Serta saya hasrus tambahan berhati-hati agar ia tidak terjaga. Pada akhirnya “itongku”-ku sukses masuk.

HH… hangat rasa-rasanya.. sempit.. tetapi licin… seperti piston di silinder. Entahlah licin sebab Mbak Lala mulai horny, atau sebab ludah sisa jilatanku.. entahlah. Yang tentu, kugenjot ia.. turun naik perlahan lembut.. tetapi nyatanya tidak sampai lima menit.

Saya demikian takjub dengan keindahan pinggul serta pantatnya, kehalusan kulitnya, hingga pertahananku bobol. Crroott… ccrroott.. sseerr.. ssrreett.. kumuntahkan maniku di memek Mbak Lala. Saya rasakan pantatnya dikit tersentak. Sesudah habis maniku, pelan-pelan dengan dag-dig-dug kucabut penisku.

“Mmmhh… kok dicabut tititnya..” suara Mbak Lala parau sebab masih ngantuk.
“Gantian dong..saya ingin..”

narasi sex

Saya terkejut bukan main. Jantungku lebih keras berdegup.

“Wah.. celaka..”, pikirku.

“Ketahuan, nich…” Benar saja! Mbak Lala mambalikkan badannya. Saat itu juga ia demikian kaget serta dengan refleks menampar pipiku. Rupanya ia baru sadar jika yang habis menyetubuhinya bukan Mas Adit, tetapi saya, sepupunya.

“Kurang ajar kamu, Ndrew”, makinya.
“KELUAR KAMU…!”

Saya selekasnya keluar serta masuk kamar tidur tamu. Di kamar saya bener-bener resah.. takut.. malu.. ditambah lagi jika Mbak Lala sampai lapor polisi dengan dakwaan pemerkosaan. Wah.. teringat jelas di benakku acara Buser… malunya saya.

Saya coba menentramkan diri dengan membaca majalah, buku, apa yang dapat membuatku mengantuk. Serta entahlah berapakah lama saya membaca, saya juga pada akhirnya terlelap. Seakan mimpi, saya merasakan “itong”-ku seperti keenakan. Terasanya ada yang membelai. Nafas hangat serta lembut menimpa selangkanganku. Perlahan-lahan kubuka mata.. serta..

“Mbak Lala..jangan”, pintaku sekalian saya menarik tubuhku.
“Ndrew..” sahut Mbak Lala, 1/2 kaget.
“Maaf ya, jika barusan saya marah-marah. Saya bener-bener terkejut simak kamu tidak pakai celana, ngaceng .”
“Terus, Mbak maunya apa?” taku menanyakan kepadaku. Aneh sekali, barusan ia marah-marah, saat ini kok.. jadi ini..

“Terus jelas, Ndrew.. habis marah-marah barusan, Mbak bersihin memek dari sperma kamu serta disiram air dingin agar Mbak tidak ikut-ikutan horny. Tapi… Mbak kebayang-bayang titit kamu. Soalnya Mbak tidak pernah ngeliat seperti punyai kamu. Imut, tetapi di meki Mbak kerasa tuch.” Sahutnya sekalian tersenyum.

Serta tanpa ada menanti jawabanku, dikulumnya penisku saat itu juga hingga saya tersentak dibuatnya. Mbak Lala demikian rakus melumat penisku yang ukurannya biasa saja. Serta saya rasakan penisku mentok sampai ke kerongkongannya.

Dengan refleks, Mbak naik ke bed, menyingkapkan dasternya di mukaku. Posisii kami sekarang 69. Serta, Ya Tuhan, Mbak Lala telah melepas CD nya. Saya lihat memeknya semakin membengkak merah. Labia mayoranya cukup menggelambir, seakan menantangku untuk dijilat serta disedot. Tidak kusia-siakan, selekasnya kuserbu dengan bibirku..

“SSshh.. ahh.. Ndrew.. iya.. begitu.. he-eh.. Mmmffhh.. sshh.. aahh” Mbak Lala mendesah meredam nikmat. Akupun nikmati memeknya yang nyatanya bener-bener becek. Saya senang sekali dengan cairannya.

“Itilnya.. dong… Ndrew.. mm.. IYAA… AAHH… KENA AKU… AMPUUNN NDREEWW..”

Mbak Lala semakin keras mendesah serta melenguh. Goyangan pinggulnya semakin liar serta tidak teratur. Memeknya semakin memerah serta semakin becek. Kadang-kadang jariku kumasukkan ke dalamnya sekalian terus mengisap clitorisnya. Tetapi rupanya kelihaian lidah serta jariku kalah dengan kelihaian lidah Mbak Lala. Faktanya saya merasakan ada yang menekan penisku, seakan ingin menyembur.

“Mbak… ingin keluar nih…” kataku.

Tetapi Mbak Lala tidak memedulikan ucapanku serta semakin ganas mengulum batang penisku. Saya semakin tidak tahan serta.. crrootts… srssrreett… ssrett… spermaku muncrat di muutu Mbak Lala. Dengan rakusnya Mbak Lala mengusapkan spermaku ke mukanya serta menelan bekasnya.

“Ndrewww.. kamu ngaceng terus ya.. Mbak belum kebagian nih…” pintanya.

Saya cuma dapat mmeringis meredam geli, sebab Mbak Lala meneruskan menyedot penisku. Anehnya, penisku seperti mengikuti tekad Mbak Lala. Bila barusan langsung lemas, nyatanya kesempatan ini penisku dengan gampangnya bangun . Mungkin sebab dampak lendir memek Mbak Lala karena saat yang sama saya repot nikmati itil serta cairan memeknya, saya jadi gampang terangsang .


Mendadak Mbak Lala bangun serta melepas dasternya.

“Copot bajumu semua, Ndrew” perintahnya.

Saya mengikuti perintahnya serta terperangah lihat panorama indah di depanku. Buah dada itu membusung tegak. Kuperkirakan ukurannya 36B. Puting serta ariolanya bersih, merah kecoklatan, sewarna kulitnya. Puting itu betul-betul tegak ke atas seakan melawan kelelakianku untuk mengulumnya. Selekasnya Mbak Lala berlutut di atasku, serta tangannya menuntun penisku ke lubang memeknya yang panas serta basah. Bless… sshh…

“Aduhh… Ndrew… tititmu keras sekali yah…” rintihnya.
“kok dapat seperti kayu sih…?”
Mbak Lala dengan buasnya menaikturunkan pantatnya, kadang-kadang diselingi gerkan maju mundur. Bunyi gemerecek karena memeknya yang basah semakin keras. Tidak kusia-siakan, kulahap habis ke-2 putingnya yang melawan, rakus.

Mbak Lala semakin keras goyangnya, serta saya rasakan badan serta memeknya semakin panas, nafasnya semakin mengincar. Lama-lama pergerakan pinggul Mbak Lala semakin cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya mengincar serta sekejap kurasakan tubuhnya mengejang.. bergetar hebat.. nafasnynya ketahan.

“MMFF… SSHSHH.. AAIIHH… OUUGGHH… NDREEWW… MBAK KELUAARR… AAHHSSHH…”

Mbak Lala menjerit serta mengeluh bersamaan dengan pucuk kesenangan yang sudah diraihnya. Memeknya sangat terasa panas serta pergerakan pinggulnya demikian liar hingga saya rasakan penisku seperti dipelintir. Serta pada akhirnya Mbak Lala rubuh di atas dadaku dengan ekspresi muka penuh kenikmatan.

Saya tersenyum penuh kemenangan karena saya masih dapat bertahan… Tidak diduga, sesudah istirahat sesaat, Mbak Lala berdiri serta duduk di tepi spring bed. Ke-2 kakinya mengangkang, punggungnya cukup ditarik ke belakang serta ke-2 tangannya menyokong tubuhnya.

“Ndrew, mari cepet masukin . Itil Mbak kok rasa-rasanya kenceng ..” pintanya 1/2 memaksakan.

Apa bisa buat, kuturuti kemauannya itu. Perlahan-lahan penisku kugosok-gosokkan ke bibir memek serta itilnya. Memek Mbak Lala mulai memerah , itilnya langsung menegang, serta lendirnya terlihat mambasahi dinding memeknya.

“SShh.. mm.. Ndrew.. kamu jail sekali siicchh… oohh…” rintihnya.
“Masukin saja, yang… jangan siksa saya, pleeaassee…” rengeknya.

Dengar ia mendesah serta merengek, saya semakin bernafsu. Perlahan-lahan kumasukkan penisku yang masih tegak ke memeknya yang nyatanya benar-benar becek serta berasa panas karena masih memendam gelora birahi. Kugoyang maju mundur perlahan-lahan, kadang-kadang dengan pergerakan mencangkul serta memutar.

Mbak Lala mulai resah, nafasnya semakin mengincar, tubuhnya semakin gemetaran. Tidak lupa jari tengahku mainkan serta menggosok clitorisnya yang nyatanya betul-betul sekeras serta sebesar kacang. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang surganya, serta tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. basah sekali..

Pergerakan jariku di itilnya semakin kupercepat, Mbak Lala semakin tidak karuan gerakannya. Kakinya mulai kejang serta gemetaran, demikian juga sekujur tubuhnya mulai bergetar serta mengejang berganti-gantian. Lubang memek itu semakin becek, kelihatan lendirnya meleleh dengan derasnya, serta selekasnya saja kusambar dengan lidahku.. direguk habis semua lendir yang meleleh. Tentunya tindakanku ini mencengangkan Mbak Lala, berasa dari pinggulnya yang tersentak keras bersamaan dengan jilatanku di memeknya.

Kupandangi memek itu , serta saya lihat ada seperti daging kemerahan yang muncul keluar, bergerinjal berwarna merah seakan-akan akan keluar dari memeknya. Serta nafas Mbak Lala mendadak ketahan disertai teriakan kecil.. serta ssrr… ceerr.. saya rasakan ada cairan hangat muncrat dari memeknya.

BACA JUGA CERITA PANAS : BERHBUNGAN INTIM DENGAN MAMA & KAKAK KU

“Mbak.. sudah keluar?”, tanyaku.
“Beluumm.., Ndreew.. mari sayang.. masukin ****** kamu… saya hampir sampaaii..” erangnya.

Rupanya Mbak Lala sampai terkencing-kencing meredam nikmat. Karena panorama itu saya merasakan ada yang menekan ingin keluar dari penisku, serta selekasnya saja kugocek Mbak Lala semaksimal mungkin serta secepat saya dapat, hingga kemudian..

“NDREEWW… AKU KELUAARR… OOHH… SAYANG… MMHH… AAGGHH… UUFF…”, Mbak Lala menjerit serta mengeluh tidak karuan sekalian mengejang-ngejang.

Bola matanya terlihat memutih, serta saya merasakan jepitan di penisku demikian kuat. Pada akhirnya jebol pertahananku..

“Mbak.. saya ingin muncrat nich..” kataku.
“Keluarin sayang… mari sayang, keluarin di dalem… saya ingin kehangatan spermamu sekali lagi…” pintanya sekalian menggoyahkan pinggulnya, menepuk pantatku serta meremas pinggulnya.

Saat itu juga. . Jrruuoott… jrroott… srroott..

“Mbaakk.. MBAAKK… OOGGHH… AKU MUNCRAT MBAAKK…” saya berteriak.

“Hmm.. mari sayang… mengeluarkan semua… butuhkan semua… nikmati, sayang… ayo… oohh… hangat… hangat sekali spermamu di rahimku.. mmhh…” desah Mbak Lala manja menggairahkan.

Akupun terkulai di atas badan moleknya dengan nafas satu dua. Betul-betul malam jahanam yang melelahkan sekaligus juga malam surgawi.



“Ndrew, terima kasih ya… kamu dapat melepas keinginan ngesex ku..” Mbak Lala tersenyum senang sekali..
“He-eh.. Mbak.. saya juga. .” balasku.

“Aku terima kasih bisa nikmati badan Mbak. Terus jelas, semenjak ngeliat Mbak, saya ingin ngeseks dengan Mbak. Tetapi saya sadar itu tidak mungkin berlangsung. Bagaimana dengan keluarga kita jika sampai tahu.”

“Waahh.. kurang ajar kau ya…” kata Mbak Lala sekalian memencet hidungku.
“Aku tidak sangka jika adik sepupuku ini pikirannya ngesex selalu. Tetapi, saat ini yang diimpikan kamu jadi fakta kan?”

“Iya, Mbak. Terima kasih sekali.. saya bisa ngesex serta nikmati semua anggota badan Mbak.” Jawabku.

“Kamu pengalaman ngesex pertamaku, Ndrew. Tujuan Mbak, ini pertama-tama Mbak ngesex dengan lelaki tidak hanya Mas Adit. tidak ada yang aneh kok. Titit Mas Adit tambah lebih besar dari punyai kamu. Mas Adit perkasa, soalnya Mbak berulang-kali keluar jika gabung sama masmu itu” sahutnya.

“Terus, kok keliatan senang sekali? Mencari macam ya?” saya menanyakan.
“Ini kali pertamanya saya ngesex sampai terkencing-kencing meredam enaknya gesekan jari serta tititmu itu. Suer, baru kesempatan ini Mbak ngeseks sampai pipisin kamu semua. Kamu tidak jijik?”

“Ooohh.. itu toh..? Mengapa harus jijik? Malah saya semakin horny ingin rasakan memek kakak lag ..” saya tersenyum.

Baca Juga:Kumpulan Cerita Dewasa
Link Alternatif : Jeruk88.com
Link Daftar : Klik Disini
WA : +6281358840484

Tidak ada komentar:

Posting Komentar