Powered By Blogger

Selasa, 10 September 2019

Narasi Seks Nikmat Nya Perawan Tetangga


Narasi Seks Nikmat Nya Perawan Tetangga 

Narasi Seks Nikmat Nya Perawan Tetangga -
minggu sore hampir jam empat. Setelah lihat CD porno sejak pagi penisku tidak mau dibawa kompromi. Si adik kecil ini kepingin sesegera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari akan tiba, karena ada kerabat mempunyai hajat menikahkan anaknya.

Anak tunggalku ikut ibunya. Saya coba menentramkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku masih tidak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyu­t bagian pucuknya. “Wah darurat genting nih. Tidak ada sasaran . Salahku sendiri saksikan CD porno selama seharian “, gumamku.

Saya bangun dari tiduran mengarah ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu hidupkan tape deck.Cukup, tegangan cukup menyusut. Tetapi waktu ada video klip musik barat cukup seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut terserang penyakit kelamin.Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan akhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari tempo hari. Pantas saat ini adik kecilku resah tidak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sekaligus terus berusaha menentramkan diri, saya sebatas duduk di teras depan membaca mass media pagi yang belum tersentuh.


Tiba-tiba pintu pagar keluarkan bunyi dibuka orang. Refleks saya merubah pandangan ke arah suara.Renny anak tetangga mendekat. “Selamat sore Om. Tante ada?” “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa? ” “Wah bagaimana ya..” “Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada kebutuhan apa”, kataku ramah. ABG perawan berusia sekitar lima belas tahun itu menurut.Dia duduk di kursi kosong sebelahku.

“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sekaligus cari badan gadis perawan yang mulai mekar itu. “Anu Om, Tante janji ingin minjemi majalah terbaru..” “Majalah apa sich?”, tanyaku.Mataku tidak lepas dari dadanya yang kelihatan mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih. “Apa saja. Pokoknya yang terbaru”. “Oke silakan masuk dan pilih sendiri”. Kuletakkan mass media dan masuk ruang dalam.

Baca Juga:Narasi Seks Ngentot Sama Abang Ipar 

Dia cukup ragu-ragu turuti.Di ruang tengah saya berhenti. “Cari sendiri di rak bawah tv itu”, kataku, seterusnya membanting pantat di sofa. Renny sesegera jongkok di muka tv membongkar-bong­kar tumpukan majalah dari sana. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan bebas tubuhnya dari belakang. Mempunyai bentuk betul-betul bagus untuk ABG perawan seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya.

Kulitnya putih bersih.Ah demikian asyiknya bila saja bisa nikmati tubuh yang mulai berkembang itu. “Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya memarahi lamunan nakalku. “Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Sejauh ini saya tidak begitu memperhatikan anak itu walaupun sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, waktu penisku resah tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu seperti buah mangga telah mulai mengkal. Mataku turuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan­ masuk ke kamar tidurku.


Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan buat penismu agar berhenti berdenyut-denyut.Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan “. Selanjutnya saya bangun memburu Renny. Di kamar kulihat anak itu berjongkok buka majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan. “Sudah berjumpa Ren?” tanyaku. “Belum Om”, jawabnya tanpa lihat. “Mau lihat CD bagus tidak?” “CD apa Om?” “Filmnya bagus kok. Silahkan duduk di sini.” Gadis perawan itu tanpa berprasangka jelek sesegera berdiri dan duduk pinggir ranjang.

Saya masukan CD ke VCD dan hidupkan tv kamar. “Film apa sih Om?” “Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sekaligus duduk di sampingnya. Dia masih tenang-tenang tidak menaruh berprasangka jelek. “Ihh..”, jeritnya demikian lihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh. “Bagus kan?” “Ini kan film porno Om?!”

“Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih waktu adegan syur berjalan, tetapi tidak berusaha memalingkan pandangannya. Masuk adegan ke-2 saya tidak tahan .Saya memeluk gadis perawan itu dari belakang. “Kamu ingin begituan tidak?”, bisikku di telinganya. “Jangan Om”, katanya tapi tidak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya. Kucium sekilas tengkuknya.

Dia menggelinjang.”­Mau tidak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..” “Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Tapi saya tidak peduli. Tanganku sesegera meremas dadanya. Dia melenguh dan akan memberontak.badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya masih menjuntai. Mulutku tidak sabar  sesegera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sekaligus berusaha merapatkan ke-2 kakinya.Tetapi saya tidak peduli. Malah celana dalamnya seterusnya kupelorotkan dan kulepas. Saya terpana lihat pemandangan itu. Pangkal kesenangan itu demikian mungil, berwarna merah ditengahnya, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya mungil.Tidak menunggu lebih lama , bibirku sesegera mendobrak vaginanya. Slot Game

Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sekaligus melenguh dan merintih keenakan.Bahkan­ seterusnya kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras . Oke Non. Karenanya lidahku makin dalam punyai ABG perawan itu kuhajar dengan mulutku. Casino

Kuhitung sekurangnya dia 2x orgasme. Lalu saya merayap naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Memburu seterusnya BH hitamnya mempunyai ukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu sekejap, ganti mulutku kerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil. “Ahh..” keluh gadis perawan itu.

Tangannya meremas-remas rambutku menahan kesenangan tanpa ada tara yang mungkin baru sekarang ia alami.”Enak kan beginian?” tanyaku sekaligus melihat mukanya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak ?” Tanpa menunggu jawabannya saya sesegera mengatur tempat badannya. Ke-2 kakinya kuangkat ke ranjang. Saat ini dia kelihatan telentang pasrah.Penisku sudah tidak sabar hadir di sasaran.Tapi saya harus waspada.

Dia masih perawan sampai harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Sekejap kugesek-gesekka­n sampai Renny makin terangsang. Seterusnya kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sesedikit-sedikit kumaju-mundurka­n sampai makin melesak ke.Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk semua.


Nah istirahat sekejap karena dia kelihatan menahan nyeri. “Kalau sakit sebutkan ya”, kataku sekaligus mencium bibirnya sekilas. Dia merintih. Kurang sedikit saya akan menjebol perawannya.Genj­otan kutingkatkan walaupun masih kuusahakan perlahan-lahan dan lembut. Nah ada perubahan. Leher penisku mulai masuk. “Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan. Saya berhenti sekejap menunggu liang vaginanya terbiasa terima penisku yang mempunyai ukuran sedang. Satu menit seterusnya saya maju . Demikian seterusnya. Langkah-langkah untuk langkah-langkah saya maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit . Saya rasakan penisku tembus satu. Wah saya telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei. Sportbook

Saya meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menentramkan. Setelah cukup tenang saya mulai menggenjot anak itu. “Ahh.. ohh.. asshh”, dia merintih dan melenguh waktu saya mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya makin keras.


Dengar itu saya makin bernafsu menyetubuhi gadis perawan itu. Berulang-ulang dia orgasme. Tanda-tanda adalah waktu kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku. “Nggak sakit kan? Sekarang terasa enak kan?” “Ouuu enak sekali Om” Sebenarnya saya ingin mengaplikasikan beberapa tempat senggama. Tapi kupikir untuk pertama-tama tidak perlu beberapa jenis dulu.

Penting dia mulai bisa nikmati.mengg­erayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kesenangan.Lain­ kali kan itu masih bisa ditangani. Sekitar satu jam saya menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya.Demikian nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh­ untung saya ini. “Gimana? Benar enak seperti kata Om kan?” tanyaku sekaligus memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama sampai klimaks. “Tapi takut Om..” “Nggak butuh takut. Takut apa sih?” “Hamil” Saya ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Mustahil hamil dong ” Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi mukanya. Slot

Saya tersenyum suka bisa turunkan adik kecilku. “Kalau pengin enak sebutkan Om ya? Nantinya kita belajar beberapa model lewat CD “. “Kalau didapati Tante bagaimana?” “Ya jangan sampai didapati dong” Sekejap seterusnya birahiku bangun . Kesempatan kali ini Renny kugenjot dalam tempat menungging. Dia sudah tidak menjerit kesakitan .

Penisku bebas keluar masuk dibarengi erangan, lenguhan, dan jeritannya.Beta­pa nikmatnya memerawani ABG tetangga.

           BACA JUGA CERITA SEX DEWASA 

Hubungi Contact Kam Di :
Link Alternatif :  https://jeruk88.com
Referral Link : Daftar Sini
WhatsApp +6281358840484
Email : indo@88csn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar