Powered By Blogger

Minggu, 06 Oktober 2019

Cerita Dewasa Aku Berhubungan Badan Dengan Supirku

Cerita Dewasa Aku Berhubungan Badan Dengan Supirku

Cerita ini berlangsung saat saya masih SMU, saat umurku masih 18 tahun, saat itu rambutku masih selama sedada serta hitam (saat ini sebahu lebih serta dikit merah). Di SMU saya terhitung jadi anak sebagai target beberapa cowok. Tubuhku cukup seimbang untuk seusiaku dengan buah dada yang sedang tetapi kencang dan pinggul yang membuat, pinggang serta perutku juga ukurannya cocok sebab rajin olahraga, ditambahkan kulitku yang putih mulus ini. Saya pertama kenal sex dari pacarku yang selang beberapa saat putus, pengalaman pertama itu membuatku haus sex serta tetap ingin coba pengalaman yang lebih ramai. Seringkali saya berpacaran singkat yang tetap berbuntut di ranjang. Saya benar-benar jemu dengan kehidupan seksku, saya inginkan satu orang yang dapat membuatku menjerit-jerit serta tidak berdaya kehabisan tenaga.

Saat itu saya belum diperbolehkan untuk bawa mobil sendiri, jadi untuk kepentingan itu orang tuaku mempekerjakaan Bang Tohir jadi sopir pribadi keluarga kami merangkap pembantu. Ia berumur seputar 30-an serta memiliki tubuh yang tinggi besar dan berisi, kulitnya kehitam-hitaman sebab seringkali kerja dibawah sinar matahari (ia dahulu kerja jadi sopir truk di pelabuhan). Saya seringkali memergokinya sedang memperhatikan bentuk tubuhku, memang sich saya seringkali menggunakan pakaian yang minim di dalam rumah sebab panasnya iklim di kotaku. Waktu mengantarkan jemputku ia seringkali mencuri-curi pandang lihat ke pahaku dengan rok seragam abu-abu yang mini. Begitupun saya, saya seringkali memikirkan bagaimana jika saya disenggamai olehnya, seperti apa rasa-rasanya jika batangnya yang tentu kekar seperti tubuhnya itu mengaduk-aduk kewanitaanku. Tetapi saat itu saya belum seberani saat ini, saya masih ragu-ragu pikirkan ketidaksamaan status antara kita. Casino 

Obsesiku yang menggelora untuk rasakan ML dengannya pada akhirnya betul-betul terjadi dengan gagasan yang kusiapkan dengan masak. Hari itu saya baru bubaran jam 3 sebab ada tambahan kurikuler, saya ke arah ke tempat parkir dimana Bang Tohir telah menanti. Saya berpura-pura tidak enak tubuh serta memerintahnya secepatnya pulang. Di mobil, sandaran bangku kuturunkan supaya bisa berbaring, tubuhku kubaringkan sekalian pejamkan mata. Begitupun kusuruh ia supaya tidak menyalakan AC dengan fakta badanku lebih tidak enak, jadi alternatifnya saya buka dua kancing atasku hingga bra kuningku dikit tersembul serta itu lumayan menarik perhatiannya.

“Non gak apa-apa kan? Sabar ya bentar sampai kok” hiburnya

Saat itu di rumah tidak sedang ada siapapun juga, ke-2 orang tuaku seperti biasa pulang malam, jadi cuma ada kami berdua. Sesudah masukkan mobil serta menutup pagar saya meminta untuk memapahku ke kamarku di lantai dua. Di kamar, dibaringkannya tubuhku di ranjang. Waktu ia ingin keluar saya mencegahnya serta memerintahnya memijat kepalaku. Ia terlihat tegang serta berulang-kali menelan ludah lihat tempat tidurku itu serta dadaku yang putih cukup menyembul sebab kancing atasnya telah terbuka, ditambah lagi waktu kutekuk kaki kananku hingga kontan paha mulus serta CD-ku terungkap. Meskipun memijat kepalaku, tetapi matanya terus terukur pada pahaku yang terungkap. Sebab terus menerus disajikan panorama semacam itu ditambah dengan geliat tubuhku, pada akhirnya ia tidak tahan menggenggam pahaku. Tangannya yang kasar itu mengelusi pahaku serta merayap semakin dalam sampai menggosok kemaluanku di luar celana dalamku.

“Ssshhh...Bang” desahku dengan cukup gemetar saat jarinya mendesak sisi tengah kemaluanku yang masih terbungkus celana dalam.

“Tenang non...saya telah daridulu kesengsem sama non, ditambah lagi jika ngeliat non pakai pakaian olahraga, duh lebih tidak kuat abang ngeliatnya juga” tuturnya membujuk sekalian terus mengelusi sisi pangkal pahaku dengan jarinya.

Tohir mulai menjilati pahaku yang putih mulus, kepalanya masuk ke rok abu-abuku, jilatannya perlahan mulai menyebar ke arah ke tengah. Saya cuma bisa mencengkram sprei serta kepala Tohir yang terselubung rokku waktu kurasakan lidahnya yang tebal serta kasar itu menyelinap ke tepi celana dalamku lalu sentuh bibir vaginaku. Tidak cuma bibir vaginaku yang dijilatinya, tetapi lidahnya masuk juga ke liang vaginaku, rasa-rasanya wuiihh...tidak karuan, geli-geli enak seperti ingin pipis. Tangannya yang terus mengelus paha serta pantatku percepat naiknya libidoku, ditambah lagi semenjak sejak beberapa waktu paling akhir ini saya belum mengerjakannya .

Tidak lama kemudian, Tohir menarik kepalanya keluar dari rokku, bertepatan dengan itu juga celana dalamku turut ditarik terlepas olehnya. Matanya seperti ingin lepas lihat kewanitaanku yang tidak tertutup apa-apa dari balik rokku yang terungkap. Ia dekap tubuhku dari belakang dalam tempat berbaring menyamping. Dengan lembut ia membelai permukaannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Sesaat tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku semakin bergolak saat telapak tangannya yang kasar itu menyelinap ke balik bra-ku selanjutnya meremas daging kenyal di baliknya.

“Non, teteknya bagus sangat....sama bagusnya kaya memeknya, non geram gak saya giniin ?” tanyanya dekat telingaku hingga gemuruh nafasnya terasanya menggelitik.

Saya cuma menggelengkan kepalaku serta menghayati dalam-dalam elusan-elusan pada wilayah sensitifku. Tohir yang merasakan mendapatkan restu dariku jadi makin buas, jari-jarinya sekarang tidak cuma mengelus kemaluanku tetapi memulai mengorek-ngoreknya, cup bra-ku yang samping kanan diturunkannya hingga ia bisa lihat jelas payudaraku dengan putingnya yang mungil.

Saya rasakan benda keras dibalik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Tohir terlihat benar-benar bernafsu lihat payudaraku yang montok itu, tangannya meremas-remas serta kadang memilin-milin putingnya. Remasannya makin kasar serta mulai mendapatkan yang kiri sesudah ia pelorotkan cup-nya. Saat ia menciumi leher jenjangku berasa olehku nafasnya juga mengincar, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku dibarengi cupangan. Saya cuma dapat menanggapinya dengan mendesah serta mendesah, serta menjerit pendek waktu remasannya pada dadaku mengencang atau jarinya mengebor kemaluanku lebih dalam. Cupanganya bergerak naik ke arah mulutku tinggalkan jejak berbentuk air liur serta sisa gigitan di permukaan kulit yang dilewati. Bibirnya pada akhirnya berjumpa dengan bibirku menutup eranganku, ia menciumiku dengan gemas.

Sebelumnya saya menghindarkan di cium olehnya sebab Tohir perokok jadi berbau nafasnya tidak enak, tetapi ia bergerak bertambah cepat serta sukses melumat bibirku. Semakin lama mulutku mulai terbuka biarkan lidahnya masuk, ia menyapu langit-langit mulutku serta menggelikitik lidahku dengan lidahnya hingga lidahku juga ikut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi hingga berbau mulutnya itu seakan-akan hilang, malah sekarang saya lebih berani mainkan lidahku di mulutnya. Sesudah senang berrciuman, Tohir melepas dekapannya serta melepas ikat pinggang usangnya, lalu buka celana tersebut kolornya. Karena itu menyembullah kemaluannya yang telah menegang daritadi. Saya lihat kagum pada benda itu yang demikian besar serta berurat, warnanya hitam juga. Tambah lebih menggairahkan dibandingkan punya rekan-rekan SMU-ku yang pernah ML denganku.

Dengan masih menggunakan kaos berkerahnya, ia berlutut di samping kepalaku serta memintaku mengelusi senjatanya itu. Akupun pelan-pelan mendapatkan benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tidak muat memegangnya, benar-benar fenomenal ukurannya.

“Ayo non, emutin kontol saya ini dong, tentu yahud rasa-rasanya kalau diemut sama non” tuturnya.
Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungil serta merah, uuhhh...sulit sekali memasukkan sebab ukurannya. Selintas tercium berbau keringat dari penisnya hingga saya harus meredam nafas berasa asin waktu lidahku sentuh kepalanya, tetapi saya terus masukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Tidak hanya menyepong tanganku ikut aktif mengocok atau memijati buah pelirnya.

“Uaahh...uueennakk sekali, non sudah pengalaman yah” ceracaunya nikmati seponganku, sesaat tangannya yang bercokol di payudaraku sedang asik memelintir serta memencet putingku.
Baca Juga : Cerita Dewasa Nafsu Para Guru Mesum
Sesudah melalui 15 menitan ia melepas penisnya dari mulutku, kelihatannya ia tidak ingin secepatnya orgasme sebelum permainan yang lebih dalam. Akupun merasakan lebih lega sebab mulutku telah pegal serta bisa kembali hirup udara fresh. Ia beralih tempat antara ke-2 iris pahaku dengan penis terukur ke vaginaku. Bibir vaginaku disibakkannya hingga mengganga lebar siap dimasuki serta tangan yang satunya menuntun penisnya ke arah target.

“Tahan yah non, mungkin akan sakit dikit, tetapi kesananya tentu ueenak tenan” tuturnya
Penisnya yang kekar itu menancap perlahan di vaginaku. Saya pejamkan mata, meringis, serta mendesah meredam rasa perih karena gesekan benda itu pada milikku yang masih sempit, sampai mataku berair. Penisnya sulit sekali menerobos vaginaku yang baru kali pertamanya dimasuki yang sebesar itu (punya teman-temanku tidak seperkasa yang satu ini) meskipun telah dilumasi oleh lendirku.

Tohir memaksanya perlahan untuk memasukinya. Baru kepalanya saja yang masuk saya telah kesakitan 1/2 mati serta mendesah seperti ingin disembelih. Nyatanya si Tohir mahir , ia masukkan penisnya dikit demi sedikit jika terhalang ditariknya lalu dimasukkan . Sekarang ia telah sukses masukkan 1/2 bagiannya serta mulai memompanya meskipun belum masuk semua. Rintihanku mulai beralih jadi desahan nikmat. Penisnya menggesek dinding-dinding vaginaku, makin cepat serta makin dalam, karena sangat keenakannya ia tidak sadar penisnya didesak sampai masuk semua. Ini membuatku merasakan sakit bukan main serta saya memerintahnya berhenti sesaat, tetapi Tohir yang telah kalap ini tidak mendengarkanku, malah ia menggerakkan pinggulnya bertambah cepat. Saya dibuatnya terasanya terbang ke awang-awang, rasa perih serta nikmat bersatu baur dalam desahan serta gelinjang badan kami.

“Ooohh...Non Citra, sayang...sempit sekali...memekmu...nikmatnya !” ceracaunya ditengah-tengah aktivitasnya.

Dengan masih menggenjot, ia melepas kaosnya serta melemparnya. Benar-benar tubuhnya seperti yang kubayangkan, demikian berisi serta jantan, otot-ototnya membuat dengan indah, otot perutnya yang seperti kotak-kotak. Dari tempat berlutut, ia mencondongkan tubuhnya ke depan serta menindihku, saya merasakan hangat serta nyaman di pelukannya, berbau badannya yang ciri khas lelaki tingkatkan birahiku. Kembali ia lancarkan pompaannya terhadapku, kesempatan ini ditambah dengan cupangan pada leher serta pundakku sekalian meremas payudaraku. Genjotannya makin kuat serta bertenaga, kadang diselingi dengan pergerakan memutar yang membuat vaginaku berasa diobok-obok.

“Ahh...aahh...yeahh, terus entot gua bang” desahku dengan memperkuat pelukanku.

Saya sampai orgasme dalam 20 menit dengan tempat semacam ini, saya melepas perasaan itu dengan melolong panjang, tubuhku mengejang dengan hebat , kukuku sampai menggores punggungnya, cairan kenikmatanku mengalir deras seperti mata air. Sesudah gelombang birahi mulai berkurang ia mengelus rambut panjangku sambil mengatakan
“Non cantik sekali waktu keluar barusan, tetapi non tentu lebih cantik jika telanjang, saya bukain pakaiannya yah non, sudah basah gini”

Saya hanya dapat mengangguk dengan nafas tersenggal-senggal sinyal sepakat. Memang badanku telah basah berkeringat sampai pakaian seragamku seperti kehujanan, ditambah lagi AC-nya tidak kunyalakan. Tohir loloskan pakaianku satu-satu, yang paling akhir ialah rok abu-abuku yang ia turunkan melalui kakiku, sampai sekarang yang masih ada cuma sepasang anting di telingaku serta satu cincin yang melingkar di jariku.

Ia menelan ludah menatapi tubuhku yang telah polos, butir-butir keringat terlihat di tubuhku, rambutku yang terurai telah kusut. Tidak henti-hentinya di memberikan pujian pada keindahan tubuhku yang bersih tertangani ini sekalian menggerayanginya. Selanjutnya ia balikkan tubuhku serta menyuruhku menunggingkan pantat. Akupun mengusung pantatku memperlihatkan vaginaku yang merah merekah di depan mukanya. Tohir mendekatkan mukanya kesana serta menciumi ke-2 bongkahan pantatku, dengan gemas ia menjilat serta menyedot kulit pantatku, sesaat tangannya membelai-belai punggung serta pahaku. Mulutnya terus menjalar mengarah selangkangan. Saya mendesis rasakan sensasi seperti kesetrum waktu lidahnya menyapu naik dari vagina sampai anusku. Ke-2 jarinya kurasakan buka ke-2 bibir vaginaku, dengusan nafasnya mulai berasa disana lalu ia julurkan lidahnya serta memasukkan dari sana. Saya mendesah semakin tidak karuan, tubuhku menggelinjang, wajahku kubenamkan ke bantal serta menggigitnya, pinggulku kugerak-gerakkan jadi ekspresi rasa nikmat.

Di tengahnya desahan nikmat tiba-tiba kurasakan kok lidahnya beralih jadi keras serta besar juga. Saya melihat ke belakang, nyatanya yang tergesek-gesek disana bukan lidahnya tetapi kepala penisnya. Saya meredam nafas sekalian menggigit bibir rasakan kejantanannya menyodok masuk. Saya rasakan rongga kemaluanku hangat serta penuh oleh penisnya. Urat-urat batangnya terasa sangat pada dinding kemaluanku.

“Oouuhh...Bang !” itu yang keluar dari mulutku dengan dikit bergetar waktu penisnya ambles ke dalamku.

Ia mulai mengayunkan pinggulnya sebelumnya lembut serta memiliki irama, tetapi makin lama frekuensinya makin cepat serta keras. Saya mulai menggila, suaraku terdengar keras sekali beradu dengan erangannya serta deritan ranjang yang bergoyang. Ia mencengkamkan ke-2 tangannya pada payudaraku, berasa dikit kukunya disana, tetapi itu cuma perasaan kecil saja dibandingkan sensasi yang sedang melandaku. Hujaman-hujaman yang diberikannya memunculkan perasaan nikmat ke semua tubuhku.
Baca Juga : Cerita Dewasa Ku Nikmati Tubuh Indah Kakak Iparku
Saya menjerit kecil saat mendadak ia tarik rambutku serta tangan kanannya yang bercokol di payudaraku ikut juga menarikku ke belakang. Rupanya ia ingin menaikkanku ke pangkuannya. Setelah cari tempat yang enak, kamipun melanjutkan permainan dengan tempat berpangkuan membelakanginya. Saya mengusung ke-2 tanganku serta memutari lehernya, lalu ia menolehkan kepalaku supaya bisa melumat bibirku. Saya makin intensif menaik-turunkan tubuhku sekalian terus berciuman dengan liar. Tangannya dari belakang tidak henti-hentinya meremasi dadaku, putingku yang telah mengeras itu terus saja dimain-mainkan. Gelinjang tubuhku semakin tidak teratasi sebab menganggap akan selekasnya keluar, kugerakkan badanku semaksimal mungkin hingga penis itu menyerang makin dalam.

Tahu saya telah diambang klimaks, mendadak ia melepas pelukannya serta berbaring telentang. Disuruhnya saya membalikan badanku bertemu dengannya. Harus kuakui ia benar-benar hebat serta pintar mendustai nafsuku, saya telah dibuatnya seringkali orgasme, tetapi ia sendiri masih perkasa. Ia biarlah saya cari kepuasanku sendiri dalam style woman on top. Keliatannya ia benar-benar suka melihat payudaraku yang bergoyang-goyang selaras tubuhku yang turun naik. Beberapa waktu dalam tempat demikian ia menjatuhkan tubuhnya ke samping hingga saya kembali ada dibawah. Genjotan serta dengusannya makin keras, mengisyaratkan ia akan selekasnya sampai klimaks, hal sama kurasakan pada diriku. Otot-otot kemaluanku berkontraksi makin cepat meremas-remas penisnya. Pada beberapa detik sampai pucuk tubuhku mengejang hebat disertai pekikan panjang. Cairan cintaku seperti keringatku mengalir dengan derasnya memunculkan suara kecipak.

Tohir sendiri telah mulai orgasme, ia mendesah-desah menyebutkan namaku, penisnya berasa makin berdenyut serta ukurannya juga semakin membengkak, serta pada akhirnya....dengan geraman panjang ia cabut penisnya dari vaginaku. Isi penisnya yang seperti susu kental manis itu ia tumpahkan di atas dada serta perutku. Sesudah mengakhiri hajatnya ia langsung terkulai lemas di samping tubuhku yang berlumuran sperma serta keringat. Saya yang telah KO cuma dapat berbaring di atas ranjang yang seprei nya telah amburadul, mataku terpejam, buah dadaku turun naik bersamaan nafasku yang ngos-ngosan, pahaku masih mekangkang, sela vaginaku terasanya terbuka lebih lebar dari umumnya. Dengan sisa-sisa tenaga, kucoba mengusap ceceran sperma di dadaku, lalu kujilati maninya dijari-jariku.

Dari sejak itu, Tohir seringkali memintaku melayaninya kapan saja serta dimana saja ada peluang. Waktu mengantar-jemputku sering ia menyuruhku mengoralnya. Nampaknya ia telah suka serta lupa jika saya ini nona majikannya, pikirkan saja kadang waktu saya tidak sedang ‘mood’ juga ia memaksaku. Serta pernah satu saat saya sedang mencicil belajar mendekati Ebtanas yang telah 2 minggu , mendadak ia mendatangiku di kamarku (waktu itu hampir jam 12 malam serta ortuku telah tidur), sebab belajar saya menolaknya, tetapi karena sangat nafsunya ia nekad memperkosaku sampai dasterku dikit robek, untung kamar ortuku terletak cukup berjauhan dariku. Walau demikian saya tetap memperingatkannya supaya jaga sikap di muka orang lain, khususnya ortuku serta lebih waspada jika saya sedang subur dengan menggunakan kondom atau buang di luar. 3 bulan selanjutnya Tohir berhenti kerja sebab ingin mengikuti istrinya yang TKW di Timur Tengah, apalagi saat itu saya telah lulus SMU serta telah disetujui untuk bawa mobil sendiri.


Baca Juga:Kumpulan Cerita Dewasa
Link Alternatif : Jeruk88.com
Link Daftar : Klik Disini
WA : +6281358840484

Tidak ada komentar:

Posting Komentar